Dedie Rachim Minta Kepada Fadli Zon Integrasikan Kompleks Batutulis

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim bertolak ke Bali untuk menghadiri Culture, Heritage, Art, Narratives, Diplomacy, and Innovation (CHANDI) 2025 yang digelar di Denpasar, Kamis (4/9/2025).

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon menggelar pertemuan dengan para kepala daerah dan Kepala Balai Pelestarian Wilayah se-Indonesia.

"Tadi masing-masing diberikan kesempatan untuk menyampaikan progres dari perlindungan cagar budaya dan juga perkembangan museum daerah, " tutur Dedie Rachim di Kota Bogor, (6/9/2025).

Dedie Rachim menambahkan, dalam forum  tersebut, dirinya juga menyampaikan bagaimana Bumi Ageung Batutulis nanti akan terintegrasi dengan prasasti Batutulis.

"Yang nantinya akan kita kembangkan menjadi objek tujuan wisata pendidikan yang representatif di Kota Bogor. Tadi juga susah kita sampaikan, mudah-mudahan mendapatkan perhatian khusus, " ucapnya.

Sementara dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon menyampaikan, sejak berdirinya Kementerian Kebudayaan pada 21 Oktober 2024 yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto, bangsa Indonesia memiliki tonggak baru dalam percepatan pembangunan kebudayaan.

Fadli Zon juga menegaskan harapannya agar forum ini bisa menjadi sarana memperkuat visi bersama, menjadikan budaya sebagai alat perdamaian dan kesejahteraan bersama.

"Sesuai Asta Cita ke-8, Presiden Prabowo Subianto memiliki visi dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur serta memperkuat keselarasan hidup yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya. Untuk itu, kami percaya bahwa kebudayaan bukan hanya cerminan masa lalu, melainkan alat yang kuat untuk diplomasi dan pembangunan perdamaian." ucapnya.

Hal tersebut selaras dengan isi deklarasi bersama "Bali Cultural Intiative Declaration" yang diadopsi secara mufakat oleh 35 negara setelah pertemuan tingkat menteri yang diselenggarakan pada Rabu ( 3/9/2025)

Deklarasi tersebut menghadirkan komitmen bersama untuk mempromosikan keragaman budaya, melindungi nilai luhur warisan budaya, serta memperkuat diplomasi budaya sebagai jembatan untuk mewujudkan pembangunan global yang berkelanjutan dan inklusif.