Di bawah langit kelabu nan hujan, tanah basah di Area Rencana Pembangunan Kantor Pemerintahan Terpadu Kota Bogor, Jalan Danau Bogor Raya, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur menjadi saksi peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia.
Sebanyak 50 pohon buah ditanam oleh Forest For Life Indonesia bersama Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, dan Menteri Kehutanan RI periode 2004–2009, MS Kaban. Kegiatan ini juga diikuti oleh siswa-siswi Kota Bogor, Kamis (18/12/2025).
Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari Bulan Menanam Pohon Kota Bogor Tahun 2025, sebagai upaya mengingatkan masyarakat untuk terus melestarikan lingkungan di tengah ancaman perubahan iklim.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyampaikan bahwa penanaman pohon dilakukan untuk melestarikan lingkungan Kota Bogor, disertai dengan penyerahan 500 bibit pohon untuk ditanam secara berkelanjutan.
“Hari ini kita tanam pohon secara simbolis sebanyak 50, dan yang diberikan adalah 500 bibit. Hal ini kita lakukan dalam rangka Bulan Menanam Pohon Kota Bogor Tahun 2025 dan sebagai pengingat agar kita terus melestarikan lingkungan,” ujar Dedie Rachim.
Dedie Rachim menegaskan bahwa kondisi lingkungan saat ini telah memasuki fase climate disaster yang harus disikapi dengan tindakan nyata, khususnya oleh generasi muda.
“Hari ini kita telah mengalami climate disaster, kita telah merasakan kemarau basah. Oleh karena itu, kalau kalian para generasi muda tidak peduli, maka jangan harap akan ada generasi emas Indonesia di tahun 2045,” ucapnya.
Ia juga menugaskan seluruh pelajar di Kota Bogor untuk menanam pohon sebagai bentuk tanggung jawab terhadap masa depan lingkungan, seiring dengan akan diterimanya Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Hari ini saya ingin menugaskan kepada kita semua, di Kota Bogor tahun 2027 akan mendapatkan 320.000 porsi MBG dari pemerintah. Ini harus kalian maknai sebagai bentuk kasih sayang pemerintah dan kalian harus balas kasih sayang pemerintah dalam bentuk menanam pohon. Setiap anak harus menanam pohon,” katanya.
Selain itu, Dedie Rachim turut menginstruksikan 17.000 ASN di lingkungan Pemerintah Kota Bogor untuk berpartisipasi aktif dalam gerakan penanaman pohon.
“Kemudian saya tugaskan juga para ASN di Kota Bogor, 17.000 PNS harus tanam pohon. Kita tidak ingin kejadian bencana terjadi di Kota Bogor, kita harus sayang dan peduli sama alam,” tegas Dedie Rachim.
Ia juga menyampaikan rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk memulai program Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) pada tahun 2026. Melalui program tersebut, ia berharap para warga harus bisa memilah sampah dari rumah karena tidak semua jenis sampah bisa masuk dalam waste to energy.
Dedie Rachim juga berharap agar ke depannya jumlah penanaman pohon dapat terus ditingkatkan hingga menjangkau seluruh pelajar di Kota Bogor.
“Semoga ke depannya penanaman pohon bisa bertambah agar menjadi 320.000 bibit pohon untuk semua pelajar di Bogor agar mereka bisa menanam pohon dan harus dimonitor mulai dari pertumbuhannya sampai menjadi pohon yang kuat, rindang, dan bisa melindungi alam kita,” tuturnya.
Sementara itu, Pembina Mulasara Buwana sekaligus Menteri Kehutanan RI periode 2004–2009, MS Kaban, mengapresiasi konsistensi Kota Bogor dalam menggerakkan penanaman pohon.
“Pada bulan Desember sekarang ini, hanya Kota Bogor yang masih ingat melakukan gerakan menanam pohon di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa dunia saat ini telah memasuki era climate disaster akibat terputusnya rantai ekosistem.
“Era kita sekarang ini adalah era climate disaster. Kita telah memutus rantai ekosistem dunia dan akhirnya alam bereaksi untuk kita,” jelasnya.
Kaban berharap gerakan penanaman pohon yang dilakukan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan Kota Bogor.
“Mudah-mudahan gerakan penanaman yang kita lakukan hari ini itu bisa menyejukkan bumi kita ini dan adem kita tinggal di Bogor,” ucap Kaban.
Perwakilan Forest For Life Indonesia, Agus Djoko Ismanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini terlaksana atas dukungan penuh Wali Kota Bogor.
“Acara ini terselenggara tentu atas restu Pak Wali. Terima kasih Pak Wali yang memberi respons sangat cepat, karena begitu kami lapor, beliau langsung semangat,” ujarnya.
Agus menambahkan bahwa penanaman pohon merupakan bentuk ibadah dan investasi jangka panjang bagi generasi mendatang.
“Menanam kebaikan itu sebuah ibadah, dan menanam pohon juga ibadah. Apa yang kita lakukan hari ini akan dinikmati oleh banyak orang di masa mendatang,” pungkas Agus.
19 December 2025
19 December 2025